Kamis, 27 Oktober 2011

Manusia dan keindahan (tugas 5)


NAMA       : FADEL MUHAMMAD
NPM           : 12511557
KELAS       : 1PA07



Tugas 5
Manusia dan keindahan
            Keindaha atau estetika berasal dari kata Yunani yang berarti merasakan to sense. Pengalaman keindahan termasuk kedalam tingkat presepsi dalam pengalaman manusia, biasanya bersifat visual atau terdengar walaupun tidak terbtatas pada dua bidang tersebut. Pengalaman berhubungan dengan rasa sentuh, rasa yang lain, atau aroma tertentu. Pengalaman keindahan biasanya diisi oleh penyerapan perhatian yang menyenangkan dalam pengalaman perseptual sejauh ia timbul dari pandangan yang sepi dari pamrih terhadap suatu fenomena, baik yang alamiah ataupun yang disebut manusia. Orang yang mempuyai konsep keindahan terbatas jumlahnya. Orang tersebut sibuk dengan pemikirannya mengenai imajinasi sebab imajinasi merupakan titik pusat konseo keindahan. Konsep keindahan adalah abstrak an tidak dapat bekomunikasi sebelum diberi bentuk. Batasan keindahan sulit dirumuskan karen keindahan itu abstrak, identik dengan kebenaran. Maka batas keindahan terhenti pada sesuatu yang indah, dan bukannya pada “Keindahan sendiri”. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada keindahannya tidak mengandung kebenaran. Konsep keindahan dapat bekomunikasi dengan penciptanya sendiri, Setelah ada bentuk yang diberikan oleh imajinasi. Beberapa pandangan tentang keindahan diungkapkan oleh para tokoh filsafat dan tokoh lainnya seperti: PLATO menyatakan bahwa Tuhan identik dengan keindahan, meskipun keindahan itu bertingkat, tetapi keindahan Tuhan abadi. Kemudian ia juga menyatakan setiap benda memiliki keindahan sebab benda mengikuti keindahan Tuhan. PLATO menghubungkan keindahan dengan cinta, argumentasinya bahwa perjuangan kesempurnaan itu adalah cinta, sedangkan yang dituju oleh kesempurnaan adalah keindahan. Dengan demikian bagi PLATO cinta dan keindahan itu adalah berpadu menuju satu tujuan. Demikian pula alam semesta bagi PLATO adalah merupakan tenaga cinta yang menuju kepada keindahan tertinggi. Sedangkan keindahan abadi menurut PLATO adalah sebagai sumber, esensi dan ideal, sebagi penyebab segala macam gerak.



Sumber: sebagian besar dari buku Ilmu Budaya Dasar Dr. M. Munandar Soelaeman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar