Rabu, 22 Maret 2017

Penghasilan YouTube. Bagaimana mengetahuinya?

Bagi sebagian orang yang baru membuat channel youtube, lalu mulai rutin mengupload video, dan sudah melakukan aktivasi google AdSense pada channelnya, mungkin ada yang belum tahu bagaimana cara melihat penghasilannya. Bagaimana caranya? Coba buka video berikut ini Melihat penghasilan YouTube
Thanks ^.^


Kamis, 15 Januari 2015

Tugas softskill 3 4PA10

Nama  :  Fadel Muhammad
Kelas   :  4PA10
NPM    12511557


ARTIFICAL  INTELLIGENCE  ( AI )
 Artifical Intelligence merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditunjukkan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam system kecerdasan komputer.
Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir tahun 1970, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur di publikasikan di khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula. Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara procedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh programnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial dan eror, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.
Hubungan antara Artifical Intelligence pada kognisi manusia yaitu artifical intelligence atau kecerdasan buatan didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Sedangkan artifical intelligence dengan kognisi manusia seperti, cara berfikir manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem,  aplikasi atau program yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunkan perangkat mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.
Artifical Intelligence  dengan sistem pakar pada Eliza Program yang dipublikasikan Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mepercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dengan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau deprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna. Sistem pakar pada Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan dengan model mentahan dari perilaku schizopren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan penenilaian tentang konseptulisasi: penerimaan, penolakan, dan netral.
Sedangkan sistem pakar pada Net Talk, Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg dijaring yang dapat membaca teks bahasa inggris yaitu Net talk. Pelatihan ditetapkan untuk Net talk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetiknya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tapi kinerja Net talk diberbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise, kemudian bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa inggris). Pada akhir pelatihan Net talk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
Pengguna artifical intelligence sebagai expert. Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. schell 2008 kecerdasan buatan (artifical intelligence) adalah aktifitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampaun tersebut ditampilkan oleh manusia. Sistem pakar (expert system) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, sistem pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding dengan seorang pakar atau sumber kepakaran lain komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat. Dan selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan alas an-alasannya bila perlu.
Contoh kasus pada artifical intelligence  dapat kita lihat pada mesin pabrik yang dikendalikan oleh komputer tetapi masih dapat bernalar, seperti memutuskan sebuah tindakan dapat di lihat pada robot-robot asal jepang yang dapat memainkan biola, melayani kostumer restoran dan membersihkan meja, robot anjing dan kucing yang beraktivitas sesuai dengan program yang ia miliki berdasarkan apa yang ia tangkap dari lingkungannya atau sentuhan yang ia rasakan, ada robot roda satu yang bisa menyeimbangkan diri diatas kakinya yang hanya berupa roda 1 buah layaknya sepeda pemain sirkus, bahkan ada pula robot penjinak bom, sosialita dan penari, serta mesin-mesin dan robot-robot produksi.








Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan Kusumadewi, S. (2003). Artifical Intelligence (Tekhnik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Solso, R., Maclin, O. H., dan Maclin, M.K. Psikologi Kognitif. 2007. Jakarta: Erlangga




Tugas softskill 2 4PA10

NAMA  : Fadel Muhammad
NPM     : 12511557
KELAS : 4PA10

Arsitektur komputer
Arsitektur komputer merupakan sistem dimana individu yang sudah mahir dalam bidang komputer dapat mendeskripsikan bagaimana fungsi sistem ini mengolah informasi dengan baik lewat pengoperasian komputer dan dapat menghubungkannya dengan komponen-komponen lain dan juga unit ini dapat menerima informasi dari luar.

Stuktur kognisi manusia berkaitan dengan psikologi kognitif, dimana kognitif merupakan proses berfikir yang bisa menyebabkan terjadinya suatu perilaku. Ada beberapa aspek yang mempengaruhi struktur kognitif.  Arsitektur komputer itu adalah sistem dimana individu yang sudah mahir dalam bidang komputer dapat mendeskripsikan bagaimana fungsi sistem ini dapat bekerja dengan baik dan dapat menghubungkannya dengan komponen-komponen lain dan juga unit ini dapat menerima informasi dari luar. Jadi kaitannya disini kognitif itu bagaimana individu mengolah suatu informasi , sedangkan arsitektur komputer itu sistemnya untuk memberikan informasi kepada kognisi manusia melalui pengoperasian sistem komputer agar kognisi manusia mendapatkan mengolah informasi dengan baik, setelah pengolahan informasi itu terjadi individu mengeluarfkan informasi tersebut dengan melaui alat bantu yaitu sistem komputer. beberapa aspek yang mempengaruhi struktur kognitif, antara lain masuknya informasi ke dalam otak -> lalu informasi itu diolah -> yang terakhir setelah diolah informasi itu dikeluarkan.
Solso&Maclin (2007) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki kelebihan namun juga memiliki kekurangan dibandingkan dengan kognisi manusia, yaitu:
Kelebihan :
1.      Pada umumnya komputer dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat
2.      Komputer juga bisa menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat.
3.      Dalam waktu yang sama, komputer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data, dan lain-lain.
Kelemahan :
1.        Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
2.        Komputer tidak dapat melakukan generalisai
3.        Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks
4.        Komputer tidak mampu membuat kesimpulan

Contoh kasus:
        Misalkan pada saat kita ingin memahami materi yang akan dipresentasikan di depan kelas esok hari. Ketika sudah mulai memahami tanpa sadar kita pun sudah hafal dengan materi yang kita pelajari tersebut dan sudah masuk kedalam memory kita. Pada saat dipresentasikan kita pun dapat menyampaikan informasi dengan baik karena  materi yang dipahami tersebut sudah masuk kedalam memory kita. Lalu pada saat di tanya oleh dosen pun kita pun dapat menjawabnya dengan mengingat-ingat kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya dari sini arsitektur komputer juga mempunyai peran yang hampir sama tetapi beda pengaplikasiannhya. Untuk kasus ini misalnya kita sudah sangat paham bahkan hafal dengan materi yang dibawakan pada saat presentasi, lalu untuk menyimpan data yang sudah di pelajari tersebut kita perlu menyimpanya dalam memory kita dan bila pada saat dibutuhkan kita akan mencari data tersebut dalam memory kita sehingga data itu keluar.




Daftar Pustaka
Anonim.(2013). Arsitekturkomputer.http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
     komputer
. Diakses tanggal 6 Oktober 2013.

Fathansyah.1999. Basis Data. Informatika Bandung, Bandung.
Gondodiyoto, Idris. (2003). Audit Sistem Informasi Pendekatan Konsep.

                 PT.Media Global Edukasi. Jakarta.\
Jogiyanto, H.M. 2000. Pengenalan Komputer. Jakarta : GRAHA ILMU.


http://windadwifirlyana.blogspot.com/2013/10/arsitektur-komputer-dan-struktur.html

tugas softskill 1 4PA10

Nama   : Fadel Muhammad
NPM   : 12511557
Kelas   : 4PA10

1.      Pengertian Informasi!
Menurut Jogiyanto (2000) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan menurut Sanyoto Gondodiyoto (2003) Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat berfungsi untuk suatu tujuan tertentu atau untuk analisa dan pengambilan keputusan. Jadi menurut saya berdasarkan pemaparan 2 ahli diatas bahwa informasi adalah suatu data yang penting dan sangat berguna bagi individu yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
Sistem sendiri menurut Fathansyah (1999) ialah suatu tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungn secara bersama-sama yang bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu. Sedangkan menurut Jogiyanto (2000) sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi pengertian sistem menurut saya berdasarkan pemaparan 2 ahli diatas, sistem ialah komponen-komponen yang saling berinteraksi (berhubungan) untuk mencapai proses.
Jadi menurut saya bagaimana informasi dapat berinteraksi dengan sitem karena informasi membutuhkan sebuah sistem yang saling brhubungan agar dapat memberikan data kepada pengguna yang membutuhkan.

2.      Pengertian Sistem Informasi Psiokologi!
Sistem yang saling berhubungan sehingga menghasilkan suatu informasi mengenai   
perilaku manusia dan lainnya.
Bagaimana penggunaan Sitem Informasi Psikologi?
Menurut saya penggunaan SI dalam psikologi sendiri itu seperti misalnya pembuatan perangkat lunak tentang tes-tes dalam psikologi dan sekaligus untuk mengethui data hasil dari tes tersebut.

 Jogiyanto, H.M. 2000. Pengenalan Komputer. Jakarta : GRAHA ILMU.
             Gondodiyoto, Idris. (2003). Audit Sistem Informasi Pendekatan Konsep. PT.Media
            Global Edukasi. Jakarta.
 Fathansyah.1999. Basis Data. Informatika Bandung, Bandung.

Senin, 07 April 2014

Tugas Softskill Psikoterapi



A.    Pengertian Psikoterapi
            Psikoterapi merupakan suatu eksplorasi kehidupan seseorang, berupaya membuat suatu perubahan yang dapat mempengaruhi seluruh kehidupan seseorang, atau berupaya membuat perubahan dalam kepribadian seseorang dengan tingkatan yang jauh lebih dalam meliputi membentuk daya tilik berdasarkan eksplorasi perkembangan awal.

B.     Tujuan dari Psikoterapi
            Menurut Wolberg, psikoterapi memiliki tujuan untuk memindahkan, mengubah sesuatu simtom dan mencegah agar simtom tidak muncul pada seorang yang terganggu perilakunya, untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi secara lebih positif.

C.    Unsur Psikoterapi
            Unsur-unsur psikoterapi dapat dipilih untuk masing-masing pasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi. Ciri-ciri dapat diubah dengan berubahnya tujuan terapeutik, keadaan mental, dan kebutuhan pasien. Psikoterapi ditandai dengan tujuan, lingkungan, format, jadwal waktu, teknik dan penggunaan bersama modalitas terapeutik lain. Variable ini dapa digambarkan sebagai tujuan dan teknik.

D.    Pebedaan psikoterapi dan konseling
            Sering orang beranggapan bahwa psikoterapi dan konseling berbeda. Anggapan itu keliru. Konseling dan psikoterapi merupakan intervensi yang dilakukan oleh orang ahli untuk orang yang datang padanya. Keduanya merupakan interaksi antara seorang profesional dengan orang yang minta bantuan profesinya. Baik konseling maupun psikoterapi merupakan proses persuasi. (Johana E. Prawitasari , 1992:3)

E.     BENTUK-BENTUK UTAMA TERAPI
Berdasarkan tujuan dan pendekatan metodis, Wolberg membagi perawatan psikoterapi menjadi tiga (3) tipe, yaitu :
1.      Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
      Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
            a. Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
            b. Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau                            kepribadian
            c.  Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.
            Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik         pendekatan, diantaranya :
            a.      Bimbingan (Guidance)
            b.      Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
            c.       Pengutaraan dan penyaluran arah minat
            d.      Tekanan dan pemaksaan
            e.      Penebalan perasaan (Desensitization)
            f.        Penyaluran emosional
            g.      Sugesti
            h.      Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)
2.      Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
            Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan         penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan          untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan          antara lain
            a.      Penyembuhan sikap (attitude therapy)
            b.      Wawancara (interview psychtherapy)
            c.       Penyembuhan terarah (directive therapy)
            d.      Psikodrama, dll
3.      Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
            Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan             pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan    struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan     mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
            a.      Psikoanalisis
            b.      Pendekatan transaksional (transactional therapy)
            c.       Penyembuhan analitik berkelompok

Sumber:
Prof. Dr. Moh. Sholeh (2007)  Bertobat Sambil Berobat. Cilandak barat, jakarta
    selatan: PT Mizan Publika
Paul Morisson & Philip Burnard (1991, 1997) Caring & Communicating. Hubungan  
    interpersonal dalam keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC
            Corey, Gerald. (2009). Teori Konseling dan Psikoterapi. PT Refika Aditama.
Dr, RF Melfiawati setia (1994) Buku Saku Psikiatri. Penerbit Buku Kedokteran EGC


Selasa, 30 April 2013

Tugas Kesehatan Mental (Softskill)



A.   PENYESUAIAN DIRI

Penyesuaian diri, pertama diartikan seperti adaptasi, akan tetapi adaptasi itu sendiri pada umumnya lebih kepada penyesuaian diri dalam arti fisiologis, biologis atau fisik. Contoh, ada seorang anak yang pindah tempat dari daerah yang awalnya sangat banyak teman sebaya yang bisa diajak untuk bermain bersama ke tempat/daerah yang bisa dibilang sedikit teman sebaya yang bisa diajak untuk bermain, maka anak tersebut harus bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya yang hanya ada beberapa anak yang bisa untuk diajak bermain. Ada juga penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain. Dengan memaknai penyesuaian diri sebagai usaha konformitas, menyiratkan bahwa di sana individu seakan-akan mendapatkan tekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial, maupun emosional.

Maksud akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat. Penyesuaian diri adalah suatu proses. Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.

         Pertumbuhan personal diuraikan menjadi 4 bagian, yaitu penekanan pertumbuhan, variasi dalam pertumbuhan, kondisi-kondisi untuk bertumbuh, fenomenologi pertumbuhan. Pertama akan dibahas tentang Penekanan pertumbuhan. Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Jadi, pertumbuhan berhubungan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Dan secara umum konsep perkembangan dijabarkan oleh Werner (1957) yang mengatakan bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Kemudian yang kedua ialah Variasi dalam pertumbuhan. Individu tidak selamanya berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada hambatan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Hambatan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.

Lalu yang ketiga Kondisi-kondisi untuk bertumbuh. Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.

Dan bagian pertumbuhan personal yang terakhir adalah Fenomenologi pertumbuhan. Dalam memandang manusia hidup dalam dunia kehidupan Fenomenologi pertumbuhan mempresepsikan dan menginterpretasikan secara subjektif.  Setiap manusia mengalami dunia dengan caranya sendiri. “Dunia” pengalaman setiap orang berbeda dari “dunia” pengalaman orang lain.



A.   STRESS
            Stress, kata ini sering sekali muncul dari mulut kita atau orang lain bila mana sedang mengalami masalah. Akan tetapi stress yang keluar dari mulut seseorang yang sedang ada masalah itu sendiri berbeda dengan stress yang dalam arti sebenarnya. Beberapa ahli mencoba untuk mendefenisikan stress agar lebih terarah. Berdasarkan pendapat MC.Nerney, disebutkan bahawa stress merupakan reaksi fisik, mental, dan kimiawi dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan juga berpotensi merisaukan seseorang. Pendapat ini jauh lebih menarik ketimbang pendapat Lazarus dan Folkman yang hanya mendefenisikan stress sebagai hubungan khusus antara manusia dan lingkungannya dimana manusia tadi terbebani. Arti stress yang lainnya juga datang dari Herdjana. Herjana menyebutkan bahwa stress mengacu pada suatu keadaan atau kondisi tertentu yang terjadi sebagai akibat transasksi seseorang yang mengalami tekanan dan menyebabkan yang bersangkutan melihat ketidaksepadanan antara keadaan dengan sistem sumber daya bilogos, sosial, dan psikologis yang ada padanya. Pendapat Hardjana ini menarik sebab telah menunjukkan bahwa stress tak hanya bersumber dari luar (sosial) tetapi juga dari dalam (biologis/psikologis). Pendapat Herdjana ini sejalan dengan apa yang dipaparkan oleh Selye pada tahun 1982. Menurutnya, tubuh akan memberikan reaksi tertentu terhadap berbagai tantangan yang dijumpai di dalam hidup yang didasarkan pada perubahan biologis dan kimia dalam tubuh seseorang. Lebih lanjut, pendapat Selye ini merangkum pendapat lain yang mengatakan bahwa stress pada hakekatnya merupakan stimulus dimana setiap peristiwa atau kejadian dalam kehidupan menimbulkan respon yang lebih berpotensi menekan emosional yang berujung pada menurunnya kesehatan tubuh.
            Stress juga di sebabkan oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut antara lain ialah faktor individual dan faktor sosial. Yang pertama saya akan membahas stress yang disebabkan oleh faktor individual. Stress dapat terjadi di dalam pemikiran kita saja, jadi terkadang apa yang ada di pikiran kita justru dapat membuat stress bagi diri kita sendiri. Contoh, kita ingin melamar pekerjaan di suatu perusahaan, akan tetapi sebelum mencoba untuk melamar kita sudah berfikir “jangan-jangan di perusahaan ini sedang tidak ada lowongan” atau “ah saya Cuma lulusan D3 apa mungkin saya diterima di perusahaan tersebut? Sepertinya tidak”. Dan oleh karena pemikiran-pemikiran negatif kita sendiri itulah yang malah membuat kita menjadi stress. Dan yang kedua saya akan membahas stress yang di sebabkan oleh faktor sosial. Stress dapat mengakibatkan gangguan emosional pada diri kita, orang yang stress biasanya akan mudah marah dan begitu pula sebaliknya ada yang berubah drastis menjadi pendiam. Hal tersebut dikarenakan banyaknya beban berat dalam pikiran sehingga dapat merubah kondisi kejiwaan seseorang, dan bahkan akhirnya menjadi gila. Orang stress bisa juga melampiaskan emosinya dengan makan yang tidak terkontrol, misalnya makan besar selang beberapa selang beberapa menit lalu makan besar kembali tau bahkan ‘ngemil’ yang terus menerus di lakukan, sehingga akan menimbukan resiko obesitas. Stress juga berakibat pada kesehatan. Bagi orang penderita maag, biasanya kalo stress, penyakit maagnya tersebut akan mudah kambuh. Hal ini disebabkan karena jika pikiran kita terlalu banyak beban, maka akan meningkatkan produksi asam lambung di dalam tubuh. Dengan meningkatnya asam lambung tersebut maka tentu saja resiko terkena maag semakin besar. Dan kalo sudah akut maka sebaiknya segera hindari deh stress.
            Dalam psikologi ada beberapa tipe-tipe stress antara lain seperti tekanan, frustasi, konflik, dan kecemasan. Saya akan menjelaskan tipe stress yang pertama, yaitu karena tekanan. tekanan biasanya muncul dari tuntutan sehari-hari. Misalnya, ketika sang pacar menuntut kita untuk selalu mengajaknya jalan-jalan, shopping, dan nonton bioskop dua kali dalam seminggu. Otomatis kita akan sangat merasa tertekan terutama dalam hal biaya dan itu sangat membuat stress. Kemudian yang kedua tipe stress frustasi. frustasi muncul jika seseorang gagal dalam mencapai sesuatu. Misal, jika kita ingin masuk dalam perguruan tinggi negeri tetapi kita tidak lulus dalam kualifikasi tes, secara tak sadar kita akan mengalami frustasi atas apa yang terjadi. Lalu yang ketiga tipe stress konflik. konflik dapat muncul bila seseorang tidak memiliki hak untuk memilih salah satu dari dua pilihan yang ada dalam keinginan, kebutuhan, atau tujuan saat seseorang dihadapkan pada situasi sulit untuk memilih. Dan tipe stress yang terakhir adalah kecemasan. Kecemasan dengan tingkat yang tinggi akan membuat kita menjadi stress, contoh Budi belakangan ini menerima informasi dari kawan-kawan sekolahnya bahwa ada telepon-telepon misterius dengan nomor yang tidak dikenal, bila mana nomor misterius tersebut menelepon kita lalu kemudian diangkat kita akan mengalami kerasukan. Dan beberapa hari kemudian tepatnya pada pukul 10 malam Budi menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal, lantas Budi pun menjadi panik dan takut  karena ia ingat bahwa beberapa hari yang lalu kawanya baru saja menceritakan kejadian yang menyeramkan tersebut. Lalu Budi pun mengalami Stess.
            Untuk menghindari stress setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing (Symptom-Reducing Responses). Berikut adalah mekanisme pertahanan diri terhadap stress:
-          Indentifiakasi, ialah cara yag digunakan individu untuk menghadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya. Contoh seorang murid sekolah menengah atas memiliki sifat yang menyenangkan maka murid tersebut akan bersifat menyenangkan terhadap gurunya.
-          Kompensasi,  misalkan seseorang tidak memproleh suatu kepuasan dalam bidang yang ditekuninya, tetapi ia mendapatkan kepuasan dibidang lain.
-          Overcompensation/ reaction formation, Perilaku individu yang gagal mencapai tujuan dan ia tidak mengakui tujuan pertamanya dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang mahasiswa yang ditegur dosennya karena mengobrol saat jam kuliah sedang berlangsung, bereaksi dengan menjadi sangat tertib saat menjalani perkuliahan dan menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
-          Sublimasi, adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi pegulat atau petinju.
-          Proyeksi, adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada objek di luar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak mencuri, namun ia berkata temannyalah yang mencuri.
-          Introyeksi, adalah memasukan sifat-sifat pribadi orang lain dalam pribadi dirinya. Misalnya seoarang pria mencintai seorang wanita, lalu ia memasukan pribadi wanita tersebut ke dalam pribadinya.
-          Reaksi konversi, Mengalihkan konflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalkan belum belajar saat menjelang bel masuk ujian, seorang anak wajahnya menjadi pucat dan berkeringat.
-          Represi, adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia dimarahi oleh bosnya tadi siang.
-          Supresi, yaitu menekan konflik, impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata “Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi.”
-     Denial, adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnya seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
-     Regresi, adalah mekanisme perilaku seseorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan dengan lingkunganya. Misalnya artis yang sedang digosipkan berselingkuh, karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
-  Fantasi, adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfntasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memiliki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.
-    Negativisme, Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan/menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.
-.  Sikap mengkritik orang lain, Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. Perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif (terbuka). Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.

                  Pendekatan problem solving terhadap stress, selain mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk mengatasi serta mengurangi stress yang timbul karena adanya stressor, individu dapat juga menggunakan berbagai strategi coping yang spontan untuk mengatasi stress “minor”. Startegi coping yang spontan mengatasi stress, Coping strategy merupakan koping yang digunakan individu secara sadar dan terarah dalam mengatasi sakit atau stressor yang dihadapinya. Metode koping bisa diperoleh dari proses belajar dan beberapa relaksasi. Jika individu menggunaan strategi koping yang efektif dan cocok dengan stressor yang dihadapinya, stressor tersebut tidak akan menimbulkan sakit (disease), tetapi stressor tersebut akan menjadi suatu stimulan yang memberikan wellness dan prestasi.Untuk mengatasi stres “minor”, individu dapat melakukan berbagai macam koping spontan dan sederhana. Tidak perlu memerlukan banyak biaya dan waktu yang dikorbankan. Stres “minor” merupakan stres yang tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap individu yang merasakannya. Misalnya seperti kecelakaan, mendapat nilai yang buruk di rapot, telat datang ke kantor, dan lain sebagainya. Biasanya jika tingkat stres yang dirasakan individu cukup parah, peranan obat/medikasi sangat membantu. Namun terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan di saat stres juga tidak baik pengaruhnya bagi kesehatan fisik. Ada beberapa teknik terapi yang dicobakan untuk mengatasi stress. Biofeedbacknadalah suatu teknik untuk mengetahui bagian tubuh mana yang terkena stres dan kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian alat yang cukup rumit, gunanya sebagai feedback atau umpan balik terhadap bagian tubuh tertentu. Biofeedback kurang efektif untuk digunakan secara praktis.
Untuk mengatasi stres minor, individu dapat mengatur istirahat yang cukup dan olah raga yang teratur. Karena cara hidup yang teratur dapat membuat orang jarang mengalami stres. Relaksasi dan meditasi juga salah satu cara untuk mengurang stres “minor”. Dengan merasa rileks, seseorang dapat lebih tajam untuk mengetahui bagaian tubuh mana yang mengalami stres lalu mengembalikan kondisi tubuh ke kondisi semula. Selain iu meditasi juga memiliki keuntungan lain seperti konsentrasi menjadi lebih tajam dan pikira menjadi lebih tenang. Namun dari semua strategi yang ada, menguah sikap hidup merupakan strategi yang paling ampuh untuk mengurangi stres yang dirasakan. Dengan mengubah pikiran negatif menjadi positif orang bisa merasa lebih baik dalam menghadapi stressornya. Orang juga merasa ikhlas dalam menjalani setiap masalah yang akan terus ada dalam hidupnya. trategi koping yang berhasil mengatasi stres harus memiliki empat komponen pokok: Peningkatan kesadaran terhadap masalah: mengetahui dan memahami masalah serta teori yang melatarbelakangi situasi yang tengah berlangsung. Pengolahan informasi: suatu pendekatan dengan cara mengalihkan persepsi sehingga ancaman yang ada akan diredam. komponen ini meliputi pengumulan informasi dan pengkajian sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah. Pengubahan perilaku: suatu tindakan yang dipilih secara sadar dan bersifat positif, yang dapat meringankan, meminimalkan, atau menghilangkan stressor. Resolusi damai: suatu perasaan bahwa situasi telah berhasil di atasi.



 Sumber: