Hallucinations
And you look real close
Cross the lines and the roads
It is there to decode
What you thought was a ghost
Or a spark to explode
It's the start of the show
It's the part you love the most
When your heart will implode within
Do you believe in hallucinations, silly dreams or imaginations
Don't go away cause I feel you this time
Don't go away cause I need you there this time
As the rain floats home
Carry us back to shore
And up the mountainous coast
Where the sun starts to glow
From our head to our toes
To the stars that we know
And with you as my host
It will keep us afloat again
Do you believe in hallucinations, silly dreams or imaginations
Don't go away cause I feel you this time
Don't go away cause I need you there this time
Do you believe in hallucinations, any dream or it's revaluation
Don't go away cause I need you there this time
Don't go away cause I'm making you all mine
The silence is taxing
I'm waiting for something
There's images of love and war
And everything's here to explore
It's all alike, unusual, a different place
But beautiful and it is not quite as it seems
I hear the children's laughs and screams
It's beautiful
So beautiful
It's beautiful
Do you believe in hallucinations, silly dreams or imaginations
Don't go away cause I feel you this time
Don't go away cause I need you there this time
Do you believe in hallucinations, any dream or it's revaluation
Don't go away cause I need you there this time
Don't go away cause I'm making you all mine
SUMBER: Klik disini
Kamis, 27 Oktober 2011
Pengertian IBD (tugas 1)
NAMA : FADEL MUHAMMAD
NPM : 12511557
KELAS : 1PA07
TUGAS 1
Pengertian IBD
ILMU BUDAYA DASAR adalah ilmu yang mempelajari budaya atau akal budi yang mendasar dari manusia dan sangat Humaniter, empiris, belum mencakup sebagian besar aplikasi kehidupan secara spesifik dan mendalam seperti seni, sistem ekonomi ataupun filsafat lain yang sifatnya komplementer. Sangat berdekatan dengan hasil pemikiran seperti cipta rasa karsa. Ilmu budaya dasar memiliki kecendrungan dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Atau bisa juga digunakan untuk meminimalisir tindakan-tindakan manusia yang juga memiliki kecendrungan berlawanan dengan sifat-sifat kemanusiaan seperti konflik.
Materi ilmu budaya dasar yang mudah merangsang perasaan atau emosi dan pikiran seseorang sering tanpa disadari menyeret peserta proses belajar-mengajar terbawa arus, asyik dengan materinya dan lupa pada tujuan sebenarnya dari ilmu budaya dasar. Adapun tujuan ilmua budaya dasar adalah mangembangkan kepribadiaan, kepekaan, dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap, presepsi, dan penalaran mangenai lingkungan budaya mahasiswa dapat lebih manusiawi dapat lebih manusiawi atau halus. Tujuan ilmu budaya dasar tersebut diharapkan dapat, Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa tehadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan profesi mereka, Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut, Mengusahakan agar para mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat. Usaha ini harus dilakukan karena ruang lingkup pendidikan nasional di Indonesia sangat sempit dan berpotensi membuat manusia spesialis yang berfikir terbatas hanya pada bidangnya saja. Juga berusaha memperluas kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan masyarakat umum secara luas, Menjembatani para akademisi kita agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam bekomunikasi. Jika komunikasi ini baik selanjutnya pelaksanaan pembangunan akan lancar dalam banyak bidang keahlian tanpa menyepelekan spesialisasi. Spesialisasi membuat pikiran seorang sarjana menjadi sempit. Masyarakat yang menjalani modernisasi harus menyingkirkan sarjana yang demikian karena modernisasi membutuhkan pandangan luas.
Ruang lingkup IBD meliputi diantaranya Manusia dan cinta kasih seperti cinta antara pria dan wanita, kekeluargaan, dan persaudaraan. Lalu Manusia dan keindahan seperti kontemplasi, keberadaan/eksistensi. Dan ada juga Manusia dan penderitaan seperti, keadaan yang yang buruk, penyesalan, dan kehilangan orang yang dicintai. Lalu ada pula tentang Manusia dan keadilan seperti rasa keadilan dan kesamarataan, perlakuan yang adil, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Setelah itu ada Manusia dan pandangan hidup seperti cita-cita, kebajikan, dan pemikiran akan masa depan. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian seperti kesadaran, kewajiban, dan pengorbanan. Lalu Manusia dan kegelisahan seperti keterasingan, kesepian, ketidakpastian, dan desas-desus/kesimpangsiuran. Dan yang terakhir adalah tentang Manusia dan harapan seperti kepercayaan diri/optimisme, dan gairah dalam mengatasi kesulitan hidup.
Sumber: sebagian besar dari buku Ilmu Budaya Dasar Dr. M. Munandar Soelaeman
Tentang manusia dan kebudayaan (tugas 2)
NAMA : FADEL MUHAMMAD
NPM : 12511557
KELAS : 1PA07
TUGAS 2
TENTANG MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Perbedaan antara manusia dan Kebudayaan adalah antara lain manusia itu, Makhluk biologis yang mempunyai kenampakan fisik, Materialistik, Disebut juga hewan yang berakal budi, Hal-hal yang bersifat kebendaan bisa dijadikan sebagai unsur kehidupan, dan Disebut juga hasil pertemuan antara fisik dan spiritual. Sementara itu kebudayaan antaralain, Abstrak, Tidak terlihat tapi bisa dirasakan, Sangat bergantung pada baik buruknya pemikiran manusia, Secara normatif menjadi aturan, Umurnya lebih panjang dari manusia. Merupakan pengkajian empiris tentang basic humanities, artinya manusiawi berbudaya dan halus. Tetapi tidak mencakup keahlian filsafat dan seni yang bercabang menjadi tari, musik, atau seni peran. Jadi IBD bukan ilmu berbagai budaya melainkan dasar dan pengertian umum. Juga meliputi pemahaman suatu masyarakat atau bangsa yang meluas meliputi hal-hal umum kehidupan seperti pengetahuan, moral, sistem teknologi, dan adat istiadat. Kebudayaan berasal dari kata Sanskerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan mencakup pengertian yang kompleks meliputi pengetahuan masyarakat dan hasil dari cipta karsa rasa. Unsur kebudayaan meliputi Pemikiran, Seni, Agama, Bahasa, Sistem teknologi, Sistem kemasyarakatan, Ekonomi dan pembagian kerja.
Sumber: sebagian besar dari buku Ilmu Budaya Dasar Dr. M. Munandar Soelaeman
Konsepsi IBD dalam kesusastraan (Tugas 3)
NAMA : FADEL MUHAMMAD
NPM : 12511557
KELAS : 1PA07
TUGAS 3
KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN
IBD mempengaruhi kesusastraan sesuai dengan pokok bahasannya yang terdiri dari 8 bagian. Secara langsung bisa dikatakan MANUSIA & CINTA KASIH menghasilkan karya sastra Rama & Shinta dalam masyarakat Jawa dan India. Menceritakan seorang suami yang berjuang membebaskan istrinya dari penculikan.
MANUSIA & KEINDAHAN mengisahkan Narsisus seorang yang paling rupawan pada zaman Yunani kuno terlalu mengagumi dirinya sampai bercermin pada suatu danau dan terus memandangi dalam dirinya sampai akhirnya Narsisus tercebur kedalam danau tersebut.
MANUSIA & PENDERITAAN yang menceritakan kisah Romeo dan Juliet cinta terlarang yang mengakibatkan kematian keduanya.
MANUSIA & KEADILAN, riwayat khalifah Arab Umar bin khatab yang melindungi hak seorang yahudi agar tanahnya tidak didirikan masjid, karena orang yahudi tersebut adalah yahudi miskin dan dengan keputusan khalifah yang seperti itu orang yahudi tersebut masih memiliki tanah bahkan masuk Islam.
MANUSIAN & PANDANGAN HIDUP, cerita Bharatayudha tentang pandawa yang bepihak pada kebajikan melawan kurawa pihak yang jahat.
MANUSIA & TANGGUNG JAWAB SERTA PENGABDIAN, riwayat Aji saka pada masyarakat Jawa yang menceritakan dua pengawal Aji saka secara tidak sengaja diperintah berbeda dan saling besinggugan sehingga menyebabkan konflik berdarah dan kematian keduanya, Konflik tersebut disebabkan keduanya memegang teguh tanggung jawab yang diberikan oleh Aji saka.
MANUSIA & KEGELISAHAN menghasilkan riwayat Banyuwangi yang menceritakan tentang ketidakpercayaan suami terhadap istrinya yang diberitakan berselingkuh, dan pada akhirnya sang istri tersebut melontarkan sumpah akan melompat ke jurang dan jurang itu akan mengeluarkan darah yang berbau busuk apabila ia benar selingkuh, tetapi bila sebaliknya akan mengeluarkan air putih bersih yang sangat wangi. dan akhirnya jurang tersebut mengeluarkan air putih yang wangi sekaligus membuktikan tidak adanya perselingkuhan yang dilakukan oleh sang istri, maka dari itulah disebut Banyuwangi.
Dan yang terakhir mengkonsepsikan kesusastraan MANUSIA & HARAPAN seperti kisah Sangkuriang yang dengan sangat yakin akan melamar wanita yang sebenarnya adalah ibunya sendiri, dan dengan yakin pula Sangkuriang mengerjakan semua persyaratan yang diberiakn oleh ibunya sekalipun tidak tahu akan digagalkan oleh ibunya sendiri.
Sumber: sebagian besar dari buku Ilmu Budaya Dasar Dr. M. Munandar Soelaeman
Manusia dan cinta kasih (tugas 4)
NAMA : FADEL MUHAMMAD
NPM : 12511557
KELAS : 1PA07
Tugas 4
Manusia dan cinta kasih
Kata cinta selain mengandung unsur perasaan aktif juga menyatakan tindakan yang aktif. Pengertiannya sama dengan kasih sayang, sehingga kalau seseorang mencintai orang lain, artinya orang tersebut berperasaan kasih sayang atau berperasaan suka terhadap orang lain tersebut. Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawai yang akrab. Demikian juga cinta adalah pengikat yang kokoh anatara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti printah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya. Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam bergabai bentuk, mulai dari sesorang yang mencintai dirinya, istrinya, anaknya, hartanya, Tuhannya. Bentuk cinta ini melekat pada diri manusia, potensi dan frekuensinya berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya. Pada saat belum berkeluarga, seseorang akan lebih kuat cintanya kepada orang tua setelah berkeluarga cintanya akan nampak terbagi untuk istri dan anaknya. Cinta orang tua tehadap anaknya sangat kuat meskipun perangai anak itu tidak memuaskan orang tua. Tetapi, cintapun terwujud karena perangai utama. Cinta seseorang kepada orang banyak memerlukan didikan dan pejuangan, yang memandang sesama manusia sebagai kecintaan yang perlu dibela. Cinta seperti dikatakan dalam rangka perangai utama itu mengandung kejujuran, amanat, dan keadilan. Apabila cinta seseorang telah tumbuh, berarti orang itu mengandung hikmat yang menuntun dirinya kepada kebenaran, kebajikan, dan pengorbanan. Bisa dimanifestasikan dengan banyak lambang seperti harum bunga, warna, atau raut wajah. Cinta tidak mudah diterangkan dengan kata-kata dan memiliki daya luar biasa pada diri manusia. Seperti dikatakan filsuf Islam AL-KINDI “Jika bau bunga sedap malam dicampur dengan bau mawar akan lahir bau baru yang bisa membangkitkan perasaan cinta dan bangga”. Ada bemacam-macam jenis cinta, yaitu cinta diri, cinta kepada sesama manusia, cinta adil dan belas kasih, pertemuan dan cinta, rasa kasihan, cinta dan pesahabatan, cunta menurut ajaran Agama, cinta kasih erotis. Jadi inti Manusia dan cinta kasih itu adalah perasaan aktif yang mangakibatkan percabangan cinta dalam banyak hal seperti yang sudah disebutkan diatas.
Sumber: sebagian besar dari buku Ilmu Budaya Dasar Dr. M. Munandar Soelaeman
Manusia dan keindahan (tugas 5)
NAMA : FADEL MUHAMMAD
NPM : 12511557
KELAS : 1PA07
Tugas 5
Manusia dan keindahan
Keindaha atau estetika berasal dari kata Yunani yang berarti merasakan to sense. Pengalaman keindahan termasuk kedalam tingkat presepsi dalam pengalaman manusia, biasanya bersifat visual atau terdengar walaupun tidak terbtatas pada dua bidang tersebut. Pengalaman berhubungan dengan rasa sentuh, rasa yang lain, atau aroma tertentu. Pengalaman keindahan biasanya diisi oleh penyerapan perhatian yang menyenangkan dalam pengalaman perseptual sejauh ia timbul dari pandangan yang sepi dari pamrih terhadap suatu fenomena, baik yang alamiah ataupun yang disebut manusia. Orang yang mempuyai konsep keindahan terbatas jumlahnya. Orang tersebut sibuk dengan pemikirannya mengenai imajinasi sebab imajinasi merupakan titik pusat konseo keindahan. Konsep keindahan adalah abstrak an tidak dapat bekomunikasi sebelum diberi bentuk. Batasan keindahan sulit dirumuskan karen keindahan itu abstrak, identik dengan kebenaran. Maka batas keindahan terhenti pada sesuatu yang indah, dan bukannya pada “Keindahan sendiri”. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada keindahannya tidak mengandung kebenaran. Konsep keindahan dapat bekomunikasi dengan penciptanya sendiri, Setelah ada bentuk yang diberikan oleh imajinasi. Beberapa pandangan tentang keindahan diungkapkan oleh para tokoh filsafat dan tokoh lainnya seperti: PLATO menyatakan bahwa Tuhan identik dengan keindahan, meskipun keindahan itu bertingkat, tetapi keindahan Tuhan abadi. Kemudian ia juga menyatakan setiap benda memiliki keindahan sebab benda mengikuti keindahan Tuhan. PLATO menghubungkan keindahan dengan cinta, argumentasinya bahwa perjuangan kesempurnaan itu adalah cinta, sedangkan yang dituju oleh kesempurnaan adalah keindahan. Dengan demikian bagi PLATO cinta dan keindahan itu adalah berpadu menuju satu tujuan. Demikian pula alam semesta bagi PLATO adalah merupakan tenaga cinta yang menuju kepada keindahan tertinggi. Sedangkan keindahan abadi menurut PLATO adalah sebagai sumber, esensi dan ideal, sebagi penyebab segala macam gerak.
Sumber: sebagian besar dari buku Ilmu Budaya Dasar Dr. M. Munandar Soelaeman
Manusia dan penderitaan (tugas 6)
NAMA : FADEL MUHAMMAD
NPM : 12511557
KELAS : 1PA07
Tugas 6
Manusia dan penderitaan
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Pernanan individu menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Akibat penderitaan bemacam-macam, ada yang mendapat hikamah dari suatu penderitaan ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidup. Oleh karena itu penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Banyak filsuf besar yang masa lalunya penuh dengan penderitaan, seperti KIERKEGAARD (1813-1855) seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi filsuf besar masa lalunya penuh dengan penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain melankolis karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa. Juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termasuk ibunya selama dua tahun berturut-turut. KIERKEGAARD menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya. Hal-hal seperti itu menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri dari cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan sampai ia menemukan hubungan denga Tuhan bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya yang melankolis. Filsuf-filsuf lain yang juga menderita dimasa lalunya adalah NIETZCHE (1844-1900), BERDIJEV (1874-1948) dan SARTRE (1905-1980) ketiganya mengalami penderitaan dimasalalunya yang mengakibatkan mereka berfikir tentang keadaan diri mereka sendiri, orang lain, dan hal-hal yang lebih luas. Penderitaan dan pemikiran mereka mengenai jalan keluarnya mengakibatkan mereka menjadi filsuf besar. Contoh lainya adalah yang dialami pemimpin besar umat Islam yang tejadi pada diri Nabi Muhammad SAW. Ayahnyan wafat sejak usianya 2bulan didalam kandungan. Kemudian pada usia 6tahun ibunya wafat. Dari peristiwa ini bisa dibayangkan penderitaan yang Nabi Muhammad SAW, yang merasakan sekaligus menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya. Jadi Manusia dan penderitaan adakalnya berkaitan tetapi tidak selamanya, bahwa masih banyak hal-hal lain yang berkaitan dengan manusia, seperti cinta, keindahan, dll. Pada umumnya manusia menolak penderitaan sekecil apapun, akan tetapi tidak semua penderitaan mengakibatkan keburukan, ada diantaranya yang memberi hikmah.
Sumber: sebagian besar dari buku Ilmu Budaya Dasar Dr. M. Munandar Soelaeman
Langganan:
Postingan (Atom)